Sudah Cukup?

 Semakin kita dewasa, kita akan semakin banyak menghadapi hal baru. Penyesuain harus dengan cepat dilakukan, dan kadang itu yang membuat kita rasanya berat dan sulit. Kita terbiasa dalam zona nyaman kita dan harus dipaksa keluar dari situ. Akupun juga gitu. Perantauan ke negeri orang ini membuat aku belajar bahwa mungkin aku yang dulu terlalu enak dalam hidup ini? Mungkin aku kurang tahu apa arti berjuang yang sebenarnya? 

Gambaran "berjuang" yang dulu aku bayangkan ya sekadar usaha. Tetapi ketika apa yang sudah aku usahakan tidak sesuai dengan harapan aku, aku akan marah, kecewa, dan menjadi orang yang paling gagal di dunia. Aku merasakan hal ini tepat kemarin. Aku merasa menjadi manusia yang tidak mampu. Padahal bentuk "berjuang" bukan sebatas usaha. "Berjuang" juga ketika kita bisa menerima sesuatu yang tidak sesuai harapan kita. Itu juga bentuk "berjuang".

Mungkin ini hal sepele, gagal dalam ujian. Merasa paling bodoh di kelas dan merasa rendah dengan yang lulus. Kemarin rasanya seperti tersambar petir di siang bolong. Kita kadang berpikir kenapa orang lain hidup lebih senang, kayak rasanya semua selalu baik-baik aja. Padahal banyak cerita yang juga "gaenak" dibalik semua hal baik yang diperlihatkan/ Kadang kita selalu "full of ourselves" tanpa kita sadari. Poros hidup selalu kita arahkan ke diri, diri, dan diri. Itulah kesalahanku. Dan mungkin ada dari kalian yang begitu. Tetapi ada satu hal yang mau aku bagi dari pengalamanku ini. 

Hidup itu tidak akan selalu warna-warni. Ya berat memang. Tetapi memang banyak hal yang tidak akan bisa kita kontrol. Sampai pacarku juga bilang gitu. Tidak ada yang pasti. Semua tidak selalu akan X atau Y. Banyak hal yang kadang emang tidak terbayang di logika kita juga. Tadinya aku memaksakan semua hal sesuai dengan apa yang aku mau. Tetapi kadang ada hal yang terjadi untuk membuat kita belajar. Untuk membuat kita menjadi "berkembang". Namun, pertanyaan seperti "kenapa harus aku?" pasti selalu keluar dari diri kita.

Aku tidak tahu diajaran agama kalian apa, tetapi dalam agamaku ada satu pernyataan bahwa, Tuhan tidak akan pernah memberi kesusahan melebihi kemampuan kita. Ketika kita harus melewati suatu hal yang berat, itu berarti kita kuat dan mampu untuk melewati semua itu. Kita mungkin selalu merasa sudah "cukup" berjuang. Padahal apa yang baru kita lewati masih awal dari kata "berjuang" itu. "Berjuang" bukan berarti sudah cukup usaha saja. "Berjuang" berarti ada sikap mau menerima, mau bangkit, dan mau memperbaiki. 

Jangan pernah merasa cukup. Ketika kita merasa "cukup" berarti mungkin ada yang salah dalam kata "berjuang" yang kita pahami. Ketika ada masalah, it's okay to take a break, tetapi jangan sampai nyerah. Kita boleh cape dan sedih, tetapi jangan berhenti sampai disitu. Kemarin baru nangis-nangisan dengan orangtuaku. Pesannya benar. Semua pasti ada solusi. Semua pasti ada jalan keluar. Kalau mungkin kalian baru aja nangis dan merasa cape dengan setiap masalah, itu hal yang sangat wajar. Kalian boleh pejamkan mata kalian sejenak, nangis sejadi-jadinya, menghibur diri kalian dengan apapun itu, atau sepertiku yang makan es krim, itu semua tidak apa-apa. Tetapi sehabis itu, angkat kembali wajah kalian, hadapi, dan katakan ke diri kalian bahwa hal ini bukan akhir dari segalanya dan kalian kuat. 

Apapun dan seberat apa masalah kita, semua akan lewat. Dan dari situ kita bisa berkembang menjadi manusia kuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Asal Tebak!